Wednesday, August 19, 2015


JudiBola178.comDiiringi atmosfer yang mencekam, transfer sang bomber Trinidad-Tobago ini pada akhirnya berjasa dalam mengantar Setan Merah merengkuh treble | Judi Bola Online

Menyebut nama Dwight Yorke, kita semua teringat pada duet mautnya dengan Andy Cole dan seluruh kisah suksesnya bersama Manchester United. Selama empat musim berkarier di Old Trafford, Yorke akan terus dikenang oleh loyalis Setan Merah karena gol-golnya yang mampu mengangkat harkat dan martabat United sebagai klub elite dunia | Agen Judi
Terlepas dari dari bulan madunya bersama United tersebut, kisah kepindahan Yorke ke Old Trafford pada musim panas 1998 justru jarang disinggung. Padahal, terdapat cerita menarik di dalamnya yang menjadi titik balik kesuksesan United di pergantian milenium | Judi Bola
Ya, hari ini (20/8), tepat 17 tahun silam, Yorke resmi menjadi milik United setelah diboyong dari Aston Villadengan rekor transfer klub senilai £12,6 juta. Namun, proses bergabungnya striker Trinidad-Tobago itu berjalan alot dan diiringi atmosfer mencekam di kubu Villa | Poker Domino
“Jika saya memiliki pistol saat itu, saya akan menembaknya!” seru manajer The Villans saat itu, John Gregory, setelah mengetahui bahwa Yorke ingin meninggalkan Villa. Sebelum hijrah ke United, Yorke adalah pemain pujaan Villa sejak didatangkan 1989 dan menjadi salah satu legenda top klub berkat catatan golnya.
Sayang, tingkah laku Yorke yang secara blak-blakan ingin hengkang membuatnya berubah menjadi public enemy di Villa Park. Beberapa musim setelahnya, fans Villa juga semakin membenci Yorke setelah ia sempat berkarier di Birmingham City, rival sengit Villa.  
Malam sebelum kepindahannya ke United, Yorke dilaporkan memarkir mobilnya di depan rumah chairmanklub Doug Ellis dan merengek untuk pindah. Villa yang tak punya pilihan akhirnya memutuskan untuk melego strikernya, seminggu setelah Liga Primer Inggris 1998/99 dimulai. Seperti yang kita ketahui semua, Yorke datang di saat yang tepat.
“Inilah yang selalu saya inginkan, bermain di klub terbesar di dunia. Saya datang dari Tobago, sebuah pulau kecil di mana sepakbola menjadi olahraga nomor dua setelah kriket. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bisa berada di sini,” ungkap Yorke dalam jumpa pers pertamanya.
Bagi United, kedatangan Yorke ini menjadi rekor transfer klub kedua yang terjadi hanya dalam selang sekitar 50 hari setelah manajer Sir Alex Ferguson mendatangkan Jaap Stam dari PSV Eindhoven senilai £10,75 juta. Investasi besar yang dilakukan United di musim panas 1998 tersebut pada akhirnya berbuah manis.
Yorke menjalani musim debut impian di Old Trafford sebagaimana ia menjadi topskor klub di semua kompetisi sekaligus menjadikan United menjadi klub Inggris pertama yang merengkuh treble - Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions. Duet mautnya bersama Andy Cole menghadirkan 35 gol bagi United di Liga Primer dan dengan 18 gol yang ia lesakkan, Yorke menjadi topksor liga bersama Jimmy Floyd Hasselbaink dan Michael Owen.
Di musim 1999/00, Yorke kembali menjadi topskor klub dengan 20 gol sehingga United kembali mempertahankan trofi Liga Primer. Di musim selanjutnya, Yorke berkontribusi membawa United menyegel status hat-trick juara Liga Primer. Total, ia sukses mencatatkan 64 gol dari 188 penampilan di semua ajang berseragam Red Devils.
Yorke kemudian pindah ke Blackburn Rovers pada musim panas 2002, lantas ditransfer lagi ke Birmingham City, dan sempat berpetualang di Australia dengan Sydney FC sebelum akhirnya kembali ke Inggris dan gantung sepatu bersama Sunderland.

0 comments:

Post a Comment